Bicara tentang hidup pasti berbicara pula dengan pilihan,
hidup adalah pilihan! Mau baik/buruk, mau lurus/belok, mau gelap/terang, mau
maju/mundur semua adalah pilihan. Hidup tak akan pernah lepas dari yang namanya
‘memilih ataupun di pilih’, akan memilih takdir atau menjadi yang di pilih oleh
takdir. Tuhan tidak akan merubah nasib umatNYA jika umat tersebut tidak mau
berusaha, itu adalah syarat mutlaq hukum alam.
Sama halnya dengan kebanyakan manusia pada umumnya, aku pun
sebagai manusia selalu berusaha menjadi pribadi yang lebih baik (lagi),
meskipun banyak orang bilang kalo aku sudah cukup baik menjadi manusia :D
Baik/ buruk itu relatif, baik/buruk dimata kita belum tentu
sama di mata orang lain apalagi di hadapan ALLAH. Meskipun semua manusia di
muka bumi ini di ciptakan dari tanah, akan tetapi setiap manusia mempunyai
pemikiran yang berbeda-beda.
Hal pertama yang mulai membuat aku berpikir adalah kebaikan
ALLAH padaku. Sungguh teramat dahsyat nikmatNYA. Mulai dari udara yang aku hirup
dengan gratis setiap detik, mulai dari air yang dengan gampang aku dapat, mulai
dari di lahirkannya aku di tengah-tengah keluarga yang menyayangiku, mulai dari
aku di beri kesempatan bersekolah tinggi sampai aku di beri sakit yang teramat
sakit, itu semua adalah nikmat yang tiada taranya. Tapi apa yang mampu aku
berikan pada ALLAH selama hidup hampir 21 tahun ini? Jika dibandingkan dengan
kebaikan ALLAH padaku, sungguh sangat contrast!! Kebanyakan orang bilang, tobat
itu menunggu hidayah datang. Bagiku, itu salah! Kapan datangnya hidayah itu
jika kita sendiri tidak mau mencarinya. Sama hal nya dengan rezeki, hidayah pun
harus di cari. Itu menurutku sii! Kembali lagi pada kalimat “Hidup adalah pilihan”,
akan menjadi perempuan seperti apa nanti aku, akan menjadi ibu seperti apa
nanti aku, dan akan menjadi istri seperti apa aku nanti, itu adalah pilihan
yang harus di pilih sekarang. Tidak ada kata terlambat dalam sebuah perubahan!
Dan perubahan itu membutuhkan proses sodara-sodara! Pelajaran awalku adalah mengerti
arti ‘berjilbab’. Aku dari dulu memang berjilbab, tapi itu bukan dari hati,
bisa di bilang itu Cuma memakai saja it’s not something feel! Kurang lebih
hampir 8 tahun pasca baligh aku Cuma ‘memakai’ jilbab, namun belum mengerti
makna sesungguhnya berjilbab. Dari dulu pasti selalu ada yang bertanya,’kok
jilbabnya kadang dipake kadang di lepas sii fit? Kenapa enggak dipake terus’.
Dengan sante aku Cuma bisa ngejawab, ‘yang penting hati dan akhlaqnya dulu yang
di jilbabin’. Ehmm itu mungkin jawaban yang menohok kali yaa bagi orang yang
memakai jilbab tapi ngerasa akhlaqnya masih kurang baik. Dasar emang aku
orangnya cuek dan asal nyablak kalo ngomong, enggak peduli tanggepan orang
tentang aku. Tapi pernah suatu ketika ada temenku yang tidak setuju dengan
jawabanku, dia bilang ‘dengan memakai jilbab insyaAllah akhlaqnya juga ikutan
baik kok fit dan manusia itu gak ada yang sempurna! Itu benar!! Sekali lagi bahwa Hidup adalah Pilihan,
setiap orang punya pilihan sendiri-sendiri, begitu pun juga aku! Jika aku ingin
berubah jadi lebih baik lagi, ya sudaah berubah saja gak usah melihat/beropini
tentang kepribadian orang-orang di sekelilingku, karena mereka punya pilihan
sendiri dalam hidupnya!
Dan disinilah titik awal di mulainya perubahan ituuuuuu (Bersambung)!!
Dan disinilah titik awal di mulainya perubahan ituuuuuu (Bersambung)!!