Ku rangkai kata demi kata ,
menafsirkan guratan bahasa kalbu ,
bertahta indah di sanubariku ,
menari gemulai di setiap untaian makna ,
menyentuh atap dinding biru abu-abu ,
bernostalgia kala aku merangkak ,berdiri hingga berjalan ..
Dua puluh tahun silam ,
ketika senandung cintaku padamu belum tercipta sempurna ,
ketika tumpukan dosaku padamu belum membukit ,
ketika ragaku masih tergolek lemah mengiba padamu ,
ketika rengekan tangis nakal ku menggugah lelap tidurmu ,
ketika lidahku tak mampu mengeja namamu ,
ketika tangan lembutmu menimang melelapkan tidurku ,
Bunda ,
ingatkah kala aku terjatuh dan kakiku berdarah?
Dengan sigap engkau balut luka itu ,sambil meniupkan angin sejuk dari bibir manismu ,
menghentikan jeritan tangis kesakitanku ..
Bunda ,
ingatkah kala aku sakit dan demam merasuk di sekujur tubuhku ?
Laksana angin surga yang menyejukan panas sang surya ,
engkau meredamkan amukan celcius yang menyandera ragaku ..
Bunda ,
anakmu kini telah tumbuh dewasa ,
meraga dalam wujud yang menawan ,
merupa dalam paras cantiknya ..
Bunda ,
aku tahu dan sangat tahu ketika air mataku jatuh karna anak adam ,
hatimu pasti teriris melihatnya ,bukan ?
Bunda ,
aku tahu dan sangat tahu ketika tutur nasehatmu teracuhkan olehku ,
jantungmu pasti menaikkan adrenalin ,bukan ?
Bunda ,
kenapa hanya diam ketika lisanku melukaimu ?
kenapa hanya tersenyum ketika santunku tak beradab padamu ?
Bunda ,
tau kah engkau ?
Amanahmu adalah masa depanku ,dan tuturmu adalah doa bagiku ..
Bunda ,
tau kah engkau ?
Murkamu adalah neraka ku ,dan bahagiamu adalah surgaku ..
Bunda ,
Dirimu laksana inti atom yg menstabilkan hidupku ,
jiwamu bak embun yang menyejukkan hangat mentari pagi ,
bagaikan orbituari pantai yang mendamaikan sukmaku ,
menari indah berirama mengiringi nada-nada cintaku ,
menjadikanmu PUISI KU di kala galau mendera .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar